Pantun Pantun Cinta Bahasa Melayu

Pantun Pantun Cinta Bahasa Melayu - Berdasarkan isinya dikategorikan sebagai pantun orang muda, yang pada umumnya terjadi pada kalangan muda, yang berhubungan dengan kekasih dan cinta si pengarang. Pantun terdiri atas 4 baris, tiap-tiap baris terdiri atas 8 sampai dengan 10 suku kata, 2 baris pertama merupakan sampiran dan baris berikutnya disebut isi, pantun mementingkan rima akhir, maksudnya bunyi akhir dari baris pertama sampai baris keempat. Pantun-pantun Cinta Melayu merupakan kumpulan pantun berbahasa melayu, yang memudahkan anda untuk mengelompokkan dan mencari pantun. Pantun-pantun Cinta Melayu memang memiliki kandungan makna yang baik dan mudah dimengerti serta memiliki tutur bahasa yang agak rumit. 

Pantun Pantun Cinta Bahasa Melayu

Berjalan jalan ke sana ke sini,
ingin berjumpa kekasih hati.
Bila cinta sudah menguasai,
dalam lena asyik ter mimpi.

Anak lintah banyak bersua,
lintah melilit batang padi.
Peluk cium kita berdua,
tandanya cinta dalam hati.
 
Air hangat dengan air soda,
taruh di bangku buang sekali.
Hadirmu sangat lah menggoda,
menggugah cintaku bangkit kembali.

Api-api pagar disusun,
anak keling bergalang kaca.
Bukannya mati karena racun,
mati di jeling sudut mata. 

Anak gadis membanting kain,
kain pelekat dalam peti.
Niat tidak pada yang lain,
tuan terikat dalam hati.

Angin sejuk menggigit tulang,
baju tebal cepat lah dicari.
Cerai dirujuk kasih berulang,
cinta sejati hanya cuma sekali. 

Setiap makan dengan sayur,
Lengkap dengan sepiring nasi.
Setiap saat aku ter tidur,
kuingin kau ada di dalam hati.

Anak bangsawan menjahit di tabir,
sulaman di tepi siku keluang.
Benci tuan cuma di bibir,
dalam hati membara sayang.

Anak serani mandikan kuda,
cempedak bunganya luruh.
Jika berani mati berdua,
apa kehendak jangan bertangguh.

Anak panah gugur berderai,
kina di papan kayu jati.
Tidak pernah kita bercerai,
dari hidup sampai mati.

Ambil akarnya ikatkan peti,
minyak sebalang dalam puan.
Di mana boleh ditukar ganti,
jiwaku hilang karena tuan.

Air serbat dari serati,
hanyut lah pandan dari jawa.
Menjadi obat di tangkai hati,
laksana badan dengan nyawa.

Adas manis jintan di Jawa,
rempahan burung anak merpati.
Hitam manis timbangan nyawa,
tuan terikat dalam hati.

Air mawar di dalam cangkir,
persembahan raja perempuan.
Dari awal sampai akhir,
kasih terserap padamu tuan.

Ambillah rebab dari kota,
hutan bayang rimbanya sakti.
Sebab adinda yang saya cinta,
karena sujud dalam hati.

Ambil mengkudu di pohon kapas,
beli kapas berat sekati.
Hati rindu belumlah lepas
akan terbawa sampai mati.

Ambil papan kayu jati,
ambil keluar air tawar.
Kalau terpandang si jantung hati,
minum racun jadi penawar.

ambil tali panjang sepeda,
makan manggis dengan bijinya.
Sampai mati tidak kan lupa,
karena manis hati budinya.

Ambil kelapa atas empang,
beli kurma pergi ke Serang.
Pada siapa saya menumpang,
hanya pada tuan seorang.

Anak temenggung musuh mambang,
anak raja naik pedati.
Masuk bimbang keluar bimbang,
ingat pada si jantung hati.

Anak raja pergi ke Serang,
ambil tangga di batang temu.
Ingat pada tuan seorang,
belum juga dapat bertemu.

Ambil getah di Kampung Duri,
seleguri tumbuh di Jirat.
Besar cinta dalam diri,
dari dunia sampai ke Akhirat.

Ambil kasa berisi bawang,
buat tekat kembang melati.
Bagaimana tuan dapat membuang,
sudah terikat dari jantung hati.

Anak keling mencuci kain,
kain dijemur dari kayu duri.
Jika adinda mencari yang lain,
tentu saya membunuh diri.

Angkatlah nasi jerang-kan bubur,
makan petang berulam kubis.
Berbangkit mayat dalam kubur,
ingatkan sayang belum kan habis.

Ambil gendang di Kampung janis,
kembang melati di gala-gala.
Makin dipandang makin manis,
sampai di hati rasanya gila.

Ambil pandan cari yang kering,
tetak duri atas pangkuan.
Sampailah badan kurus kering,
pikiran diri tidak karuan.

Ambil sumpit torehkan pisau,
talang kining patahkan jua.
Tujuh bukit sembilan pulau,
lenggang sikuning tampak jua.

Anak dara menimba perigi,
putus timba tinggallah tali.
Biarlah jiwa kakanda pergi,
asal tuan teguhkan janji.

Ambil obat di Tanah Tinggi,
bakar dupa di tengah paya.
Kalau tuan bersahabat lagi,
jangan lupa kepada saya.

Bukan kacang sembarang kacang,
kacang melilit kayu jati.
Bukan datang sembarang datang,
datang melihat si jantung hati.

Berkokok ayam di perak,
hinggap di ranting kayu mati.
O, adik sampaikan kehendak,
sangat tercinta dalam hati.

Burung nuri burung tempawan,
terbang dari Gunung Padang.
Hidup mati di tangan tuan,
tidak kami berbanyak tenggang.

Burung kedidi menyusur pantai,
pahlawan muda menikam lembu.
Jikalau mati bertindih bangkai,
dalam akhirat kita bertemu.

Bunga rampai di dalam puan,
buluh perindu atas gunung.
Adakah sampai padamu tuan,
rindu nya abang tidak ter tanggung.

Buluh perindu atas gunung,
habis luruh batang padiku.
Rindu nya abang tidak ter tanggung,
hanyut luluh rasa hatiku.

Beras putih dimakan merpati,
bilik kecil ampaian kain.
Tuan seorang pelita hati,
tidak berpaling pada yang lain.

Bilik kecil ampaian kain,
berkayuh ke Pulau Lurang.
Tidak berpaling pada yang lain,
ujud kepada tuan seorang.

Berturap jambangan bunga selimpat,
ketang-katang berisi rempah.
Baru sekarang tuan ku dapat,
tuan ku tantang di atas lidah.

Bermuat gandum dari Asahan,
hinggap lah paksi rama-rama.
Adanya kita berkasih-kasihan,
hidup mati bersama-sama.

Bunga selasih keurut juga,
budak badan berbasa Jawa.
Hati yang kasih ku turut juga,
hingga bercerai badan dan nyawa.

Buah keranji tengah laman,
si Lamat menyandang pedang.
Sudah berjanji bertapak tangan,
minta alamat biar dipegang.

Buah kepayang di pintu kota,
pintu berjangka awan bertulis.
Terbayang-bayang kepada mata,
tangkai hati bagai diiris.

Batang selasih saya penggal kan,
sen Dewa raja yang tua.
Kekasih tidak saya tinggalkan,
kepada mata tidaklah dua.

Bunga tanjung di atas kota,
air serbat di atas Serati.
Tuan dijunjung jadi mahkota,
menjadi obat di tangkai hati.

Bunga cokelat jatuh berperai,
jatuh ke kota Seri Rama.
Dunia akhirat tidak bercerai,
kakanda bercinta sudahlah lama.

Radio malam di gunung Sindur
pasar lama ada di Serang
Tiap malam tidak bisa tidur
karena memikirkan kamu seorang.

Baca juga : Kumpulan Pribahasa Cinta Terhits 

Dengan membaca dan menulis Pantun-pantun Cinta melayu di atas, anda dapat bekarya dan berinspirasi, sehingga dapat menulis pantun baru dari diri anda. Jika anda mau pantunya saya lampirkan tulis aja pada komentar di bawah ini. Semoga Pantun-pantun Cinta Melayu di atas dapat berguna bagi anda yang membacanya. Anda juga bisa membagikan Pantun-pantun Cinta Melayu ke teman melalui media sosial facebook, twiter,  dan lannya sehingga nanti akan memberikan mamfaat bagi kita semua.

5 Responses to "Pantun Pantun Cinta Bahasa Melayu"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel