Pantun-Pantun Galau Melayu

Pantun-Pantun Galau Melayu - Berdasarkan isinya dikategorikan sebagai pantun orang muda, seperti dijelaskan pada Pantun-Pantun Cinta Melayu sebelumnya. Perbedaannya adalah Pantun-Pantun Galau Melayu disebut dengan pantun beriba hati, Pantun-Pantun Galau Melayu berisi tentang ungkapan perasaan sedih atau beriba hati sipengarang yang dibuat/ disampaikan melalui pantun-pantun. Disin admin blog dilandasi akan share beberapa Pantun-Pantun Galau Melayu yang bersumber dari Buku Pintar Pantun dan Puisi, terutama bagi anda yang lagi galu pengen mengumkapkan perasaan anda melalui pantun. 


Pantun-Pantun Galau Melayu



Anak enggang tepi segara,
ikat seangat dihempaskan.
Kalau seperti menggenggam bara,
berasa hangat dilepaskan.

 

Air surut menyelam tiram,
menanti pasang berhari-hari.
Jika ku turut hati yang genam,
hilang takut timbul berani.

 

Ambil puan dari jeraji,
pandan di Jawa diranggungkan.
Sebab tuan mengingkar janji,
badan dan nyawa menanggungkan.

 

Anak orang di Padang Tarap,
peram pisang dalam jerami.
Kami diberi-beri harap.
itu mengiba hati kami.

 

Anak orang Tanjung Sani,
duduk bersandar di pedati.
Tidak disangka akan begini,
pusau dikandung makan hati.

 

Anak Bali berlomba perahu,
perahu jati Buatan Eropa.
Dalam hati Allah yang tau,
sampai mati kakanda tak lupa.

 

Anak orang di Padang Tarap,
bersunting bunga durian.
kami diberi-beri harap,
bagai digunting perhatian.

 

Anak Belanda mengarang bunga,
bunga dikarang berangkai-rangkai.
Walaupun ada tidak berguna,
kepada orang tidak terpakai.

 

Ambil puan di atas meja,
rebab dibawa Sutan Alikin.
Tuan enggan apakan daya,
sebab saya orang miskin.

 

Anak buaya dua sesarang,
kain cita pakaian perenggi.
Kena perdaya ditengah terang,
lain dicita lain yang jadi.

 

Api dipasang atas bukit,
tampak nan dari Bkit penyengat.
Penyakit ditanggung bukan sedikit,
hingga terbang rasa semangat.

 

Apa guna diledung lagi,
ambil biji belah kayunya.
Apa guna di Kampung lagi,
orang benci sekampungnya.

 

Anak keling berbaju skin,
sudah sitin sekelat pula.
Hamba hina lagi miskin,
sudah miskin melarat pula.

 

Alu-alu memakan tanda,
tali ditarik tahan selembar.
kalau tak mau pada adinda,
baik ku balik menahan sabar.

 

Air pasang bulanpun terang,
hanyutlah sampan dari Jawa.
Jika datang hati yang bimbang,
bagai hilang rasanya nyawa.

 

Anak Cina membelah kundur,
mati lembu di tanduk rusa.
Saya hina biarlah undur,
tuan bertemu sama sebangsa.

 

Apa gunanya sutera cina,
gunting tersisip di bengkawan.
Apa gunanya saya yang hina,
terlebih baik muda bangsawan.

 

Bukan tidak saja letakan,
pena-pena di dalam dulang.
Bukan tidak saya katakan,
saya hina dari pada orang.

 

Apa guna pasang pelita,
jika tidak dengan sumbunya.
Apa guna main mata,
jika tak dengan sesungguhnya.

 

Asam paya asam kelubi,
seduduk pemanggang udang.
Apalah daya dengan budi,
hendak duduk larangan orang.

 

Anak lotong mudik sekawan,
kain pita kain beragi.
Sudah untung dan pertemuan,
lain dicita lain yang jadi.

 

Anak unggas terbang merendah,
terbang lalu ke Padang Sujana.
Tidak kuasa menanggung gundah,
karena saya dagang yang hina.

 

Batang pedada galangkan biduk,
hendak berlayar ke Inderagiri.
Biar janda seumur hidup,
jangan berjumpa seperti diri.

Budak Bandan berbasa Jawa,
kijang melompat dari hulu.
biar bercerai badan dan nyawa,
asalkan jangan mendapat malu.

Buah berangan atas batu,
gaharu bercampur dengan cendana.
Jangan tuan berkata begitu,
bukan tak tahu sindir dan makna.

Berbelok kapal tengah terang,
Sutan Paduka nakodanya.
Elok katakan terus terang,
kalau tak suka apa gunanya.

Buah kandis gugur dirujah,
ikan gurami dalam tebat.
Cintakan telur di kepala gajah,
musim mana makaku dapat.

Buah penaga tangkainya pandak,
man dipetik sambil berlari.
Berahikan guliga di perut landak,
dimana hendak kakanda cari.

Bidara padi dari seberang,
cempedak tangkainya kandis.
Cinta hati juga yang jarang,
jikalau hendak mulutnya manis.

Dengan membaca dan menulis Pantun-pantun Galau melayu di atas, anda dapat bekarya dan berinspirasi, sehingga dapat menulis pantun baru dari diri anda. Jika anda mau pantunnya saya lampirkan tulis aja pada komentar di bawah ini. Semoga Pantun-pantun Galau Melayu di atas dapat berguna bagi anda yang membacanya. Anda juga bisa membagikan Pantun-pantun Galau Melayu keteman melalui media sosial facebook, twiter, google plus dan lannya sehingga nanti akan memberikan mamfaat bagi kita semua.

0 Response to "Pantun-Pantun Galau Melayu"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel